Minggu, 24 Juli 2016

DAMPAK NEGATIF ERA GLOBALISASI

DAMPAK NEGATIF ERA GLOBALISASI
         

     
       kecanggihan teknologi di zaman sekarang ini sudahlah tidak diragukan lagi, pada satu sisi memang melahirkannya dampak positif serta nilai-nilai plus. Tapi pada sisi lainnya kecanggihan teknologi ini ternyata menggusur nilai-nilai suatu agama, idiologi dalam suatu negara bahkan mampu menggeser budaya, tradisi suatu bangsa, hal ini hal salah satu contoh besar dampak negatif dari kecanggihan teknologi. globalisasi atau pun kecanggihan teknologi telah membuat umat manusia se-dunia dalam persamaan gaya hidup, yang khususnya dalam permasalahan makanan, pakaian, dan hiburan. apakah kita semua sadar akan hal yang telah meninpa pada kehidupan kita ini?.


       Janganlah heran ketika orang-orang barat menampilkan film yang berbau pornografi, masyarakat kita justru berlomba-lomba untuk mengikutin apa yang telah mereka tonton yang berdampak pada kerusakan moral bangsa ini, ketika kaum barat mempraktekan mabuk-mabukan dan masyarakat kita malah tenggelam ndalam penyalah gunaan narkotika, dan hal ini sudah menjadi hal yang dianggap lumrah, karena di setiap harinya pun apabila kita menonton sebuah siaran televisi berita, pastilah ada saja permasalahan tersebut, ya seperti mabuk-mabukan, penyalahgunaan narkotika, pembunuhan, pemerkosaan, dan masih banyak lainnya.


    Hal ini semua baru sebagian kecil dari dampak negatif dari majunya teknologi atau globalisasi, dan apakah kita bisa muntuk menghindari kenyataan ini?tentulah tidak,yang harus kita pikirkan adalah bagaiman kita menghadapinya. Allah SWT berfirman dalam surat al-hujurat ayat 6:
"Hai orang-orang beriman!, jika datang kepadamu seorang fasik membawa berita, Carilah keterangan tentang kebenaranya, supaya jangan kamurugikan orang karena ketidak tauan, hingga menyebabkan kamu penuh penyesalan atas perbuatanmu".


      Dari ayat di atas mengisyaratkan kepada kita semua agar selektif dalam hal informasi yang datang atau kita terima mau dari siapapun datangnya. disini nampak jelas apabila kita  ceroboh maka akan menyebabkan hal yang fatal, tentunya sebaliknya apabila kita bisa memanfa'atkan kemajuan teknologi, informasi ini dengan baik sungguh beruntunglah diri kita, oleh karenanya pintar-pintar lah dalam memilah-milih informasi seta berbagai teknologi yang akan kita pakai atau gunakan. manfaatkan lah kemajuan teknologi ini yakinlah keberuntungan akan menghampiri kita dan jangan lupa haruslah dibarengi dengan nilai-nilai agama dan akhlak atau hati nurani kita. itulah mungkin beberapa dampak negatif dan positif dari era globalisasi dan kemajuan teknoligi.


rujukan, daftar pustaka, sistem harvard dan APA, footnote

PENGGUNAAN RUJUKAN DALAM KARYA TULIS ILMIAH

    Disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur matakuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Ade Candra, S. Pd., M. Pd.






Disusun oleh :
M Ilham Ma’ruf
Linda Fisita
Miranda Feby

PRODI D4 LOGISTIK BISNIS
POLITEKNIK POS INDONESIA

KATA PENGANTAR


            Segala puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah swt yang terus-menerus melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua diantaranya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Teknik mempersiapkan presentasi di depan umum.
            Shalawat berbingkai salam senantiasa tetap tercurah limpahkan kepada junjunan alam Nabi besar kita Muhammad saw karena-Nyalah kita sampai bisa merasakan terang benderang dunia ini dengan ilmu pengetahuan.
            Ketidak sempurnaan maupun kekeliruan yang mungkin dijumpai dalam makalah ini, sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis. Tegur sapa yang sifatnya membangun dari siapapun datangnya, menurut penulis merupakan hal yang esensial. Bukan saja untuk mendekati kesempurnaan dan meniadakan kesalahan, namun yang lebih penting dapat menjadi pendorong kuat bagi penulis guna mengembangkan potensi keingin tahuan, keluasan wawasan berfikir, dan diharapkan akan lebih memperkokoh akar kearifan.
Akhirnya, semoga Makalah ini bermanfaat, dan hanya kepada Allah swt jualah penulis berserah diri dan mengembalikan segalanya.     




Bandung, Januari 2016









DAFTAR ISI

 




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Daftar pustaka mungkin sudah pernah kita temukan ketika kita mulai belajar pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebagai pelajar, pembuatan daftar pustaka biasanya diberikan oleh guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah tugas atau dalam sebuah ulangan. Dan pada tahap ini, mungkin kita tidak begitu tahu akan pentingnya sebuah daftar pustaka. Baru ketika kita mendapat tugas untuk menulis sebuah karya tulis kita akan sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan daftar pustaka.
            Dalam menyusun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu sumber/ bahan karya ilmiah itu didapat. Berbagai sumber dalam menyusun karangan ilmiah, selalu ada unsur dalam karangan tersebut, salah satunya dikutip, dan sumber yang didapatpun harus dicantumkan sumber menemukan data dengan menggunakan daftar pustaka dan catatan kaki.
            Ada beberapa cara dan susunan dalam membuat kutipan, daftar pustaka dan catatan kaki yang harus diketahui dalam membuat karangan ilmiah. Unsur ini terkadang disepelekan oleh sebagian orang dalam menyusun karangan ilmiah. Penulis pada kesempatan kali ini akan menjelaskan tentang kutipan, daftar pustaka,dan catatan kaki, dimana terdapat membuaat/ mengambil kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki yang benar. Dimana pembahasan tersebut amatlah penting untuk menunjang mata kuliah Bahasa Indonesia.

           






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kutipan

Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.

B.     Cara merujuk kutipan langsung

a.      Kutipan kurang dari 40 kata

Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, ditulis diantara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti dengan nama penulis, tahun, dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam tanda kurung.
Contoh Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu
Contohnya :
Suharno (1995: hlm. 124) menyimpulkan “ ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.
Contoh:
Simpulan penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Suharno 1995:124).

b.     Kutipan 40 kata atau lebih


Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks yang mendahuluinya (tanpa tanda kutip), ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan jarak spasi tunggal. Nomor halaman juga ditulis.

Contoh:
Efek yang mana telah di buktikan di dalam melaksanakan belajar, menghilang ketika perilaku telah di pelajari di dalam cara ini, lagi pula perilaku tidak pernah di perlihatkan lagi, bahkan ketika obat/racun real mengatur belajar lebih awal, dengan jelas prematur di dalam belajar lebih awal dengan jelas prematur di dalam menunjukan hasil bagi suatu penngaruh. Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut. Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis teks kutipan.

c.      Kutipan yang sebagian dihilangkan

Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah... Diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan 1995:278).
Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.
            Contoh:
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan kordinasi antara mata, tangan, atau sebagian tubuh lain... Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim 1995:315).

B.     Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung

Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanda kutip dan terpadu dalam teks. Namun penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan.
Contoh:
Nama penulis disebut terpadu dalam teks. Gorys keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.

Nama penulis disebut bersama tahun penerbitnya.
Contoh:
Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Gorys keraf,1983:3).

C.    Catatan Kaki (footnotes)

Sumber-sumber catatan kaki sebagai berikut:
1.      buku;
2.      majalah;
3.      surat kabar;
4.      karangan yang tidak diterbitkan, disertasi, seperti tesis, dan skripsi;
5.      interviu;
6.      ensiklopedi.

Penggunaan Catatan Kaki

                  Catatan kaki merupakan keterangan-keterangan atas teks yang bersangkutan dan biasanya digunakan untuk menunjang fakta, konsep, dan gagasan atau untuk memberikan informasi tentang sumber data, gagasan, dan lain-lain yang relevan dan untuk memberikan penjelasan tambahan tentang suatu masalah yang dikemukakan dalam teks atau untuk menjelaskan definisi istilah secara lebih cermat.

Catatan Kaki dengan Menujuk Referensi

Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan catatan kaki dengan cara pertama adalah:
1.      Catatan kaki diletakkan dibagian bawah halaman yang sama dengan bagian kalimat yang ditandai itu, tidak boleh menempatkannya pada halaman yang terpisah.
2.      Catatan kaki ditulis dengan urutan berikut:
a.       Nomor catatan kaki
      Nomor  catatan kaki diketik dengan jenis huruf superscript (1..)

b.      Nama pengarang
Nama pengarang diketik dengan apa adanya. Hal ini dibedakan dengan pengetikan daftar pustaka: nama pengarang dimulai dengan nama belakang.
c.       Tahun terbitan
d.      Judul buku
Judul buku diketik dengan huruf miring atau dengan diberi garis bawah.
e.       Edisi buku
Apabila buku itu terdiri atas beberapa edisi dan yang dikutip bukan edisi pertamanya, maka dibelakang judul buku harus dicantumkan edisi buku tersebut.
f.        Nomor jilid buku
Apabila buku yang dikutip itu terdiri dari beberapa noomor jilid (volume), maka nomor jilid tersebut diletakkan setelah edisi.
g.       Tempat penerbit
Nama penerbit/nama kota diketik setelah nama penerbit
h.      Nama penerbit
Diketik setelah nomor jilid
i.         Halaman yang dikutip
Nomor halaman ditulis dengan menggunakan singkatan “p” (page) atau “hal” (pages). Bila yang dikutip lebih dari satu halaman maka ditulis “pp” (pages). Dengan demikian, bila ditulis p.78 berarti yang dikutip hanya dari halaman 78. Sementara itu, apabila ditulis pp.45 50, berarti yang dikutip itu berasal dari halaman 45 sampai halaman 50.
Contoh:
David Nurian.1991.Language Teaching Methodology: A Text-book for Teachers. New York: Prentice Hall, hal.233.



      Apabila suatu buku dikutip berkali-kali, penulisan catatan kaki yang kedua dan seterusnya dapat menggunakan singkatan. Ketentuannya adalah sebagai berikut:
1.      Ibid
      Ibid adalah kependekan dari ibidiem yang mengandung arti ‘pada tempat yang sama’ atau ‘pada pekerjaan yang sama’. Ibid dipakai apabila suatu kutipan diambil dari sumber atau buku yang sama dengan sumber aau buku yang disebutkan sebelumnya secara berturut-turut dengan halaman yang berbeda. Setelah kata hibid, sumber itu cukup ditulis dengan nomor halamannya saja.
Contoh:
 4A. Chadear Alwasih.1998. Bunga  Rampai Pengajaran Bahasa. IKIP Bandung Press, hal.3
2.      Op.cit
      Op.cit adalah kependekan dari opere citato. Artinya ‘pada karya yang dikutip’. Op.cit dipakai apabila suatu kutipan diambil dari sumber yang telah disebutkan sebelumnya, namun sumber itu telah diselingi ooleh sumber lain dalam halaman yang berebeda.
Contoh:
Daniel Gile.1990. Basic Concepts and Models for Interpreter and Translator Training. Philadelpia: Jhon Benjamin Publishing Company, hal 47.

3.      Loc.cit
      Loc.cit adalah keoendekan dari loco citato. Artinya,’pada tempat halaman yyang telah dikutip’. Loc.cit dipakai apabila suatu kutipan yang diambil dari sebuah sumber yang sama, tetapi telah diselingi oleh sumber kutipan lain dalam halaman yang sama.
Contoh:
Ronal Wardhaugh.1997. Introduction to Linguistic. New York McGraw-Hill Book, hal.198.




Mempersingkat Footnotes

Contoh:
1.      Muhaimin Yamin, Proklamasi dan Konstitusi Repobulik Indonesia. Jakarta, Jembatan, 1958, h. 9
2.      Ibid; h. 27 (berarti : dikutip dari buku yang terbuat di atas)
3.      A. H. Nasution, pokok-pokok gerilia, Jakarta, Pembimbing, 1535, h. 63
4.      Muhammad Yamin, op. Cit., h. 33.
5.      A. H. Nasution, Loc. Cit. filsafat. h. 63. Dan lain-lain

D.    Daftar pustaka

      Hal yang mutlak perlu ada dalam suatu karya ilmiah adalah daftar pustaka. Daftar pustaka atau bibliografi merupakan daftar yang berisi judul-judul buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang tengah digarap. Sebuah bibliografi dapat memberikan deskripsi penting tentang rujukan secara keseluruhan. Selain itu, sebuah bibliografi dapat pula berfungsi sebagai pelengkap dari sebuah catatan kaki. Sebagai patokan umum, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun daftar pustaka.
1.      Semua sumber acuan yang disebut dalam catatan pustaka (kutipan atau catatan pustaka) harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
2.      Semua sumber acuan disusun secaraalfabetis menurut pengarang atau lembaga yang menerbitkan jika tidak ada nama pengarang.
3.      Penyusun daftar pustaka didasarkan pada kata pertama judul jika nama engarang atau nama lembaga yang menerbitkan tidak ada.
4.      Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
Jika ditinjau dari segi penulisan dan karyanya, masalah yang harus diperhatikan diantaranya:
1.      satu orang penulis dan satu karya;
2.      dua orang atau lebih penulis dan satu karya;
3.      dua orang atau lebih penulis dan satu atau beberapa karya, dan;
4.      lembaga sebagai penulis.


Jika ditinjau dari segi media penyajian tulisan, masalah yang perlu diperhatikan yaitu:
1.      buku;
2.      jurnal;
3.      bagian buku;
4.      majalah;
5.      surat kabar.
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi:
1.      nama pengarang, yang dikutip secara terbaik;
2.      judul buku, termasuk judul tambahan;
3.      data publikasi, yang meliputi: penerbit, kota terbit, tahun terbit;
4.      untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid nomor, dan tahun penerbit.

a.      Buku sebagai sumber acuan

            Informasi yang dibutuhkan dalam menulis daftar rujukan dari buku adalah (a) Nama pengarang, (b) Tahun terbit, (c) Judul buku, (d) Tempat terbit,dan (e) Nama penerbit. Tiap-tiap penyebutan keterangan, kecuali penyebutan tempat terbit, diakhiri dengan tanda titik.Apabila dalam ada editor maka kita menyantumkan (Ed) untuk satu editor, (Eds) untuk lebih dari satu editor
Contoh:
Widagdo, K.S. 2004. Sistem Pemerintahan di Indonesia dapa Era     Reformasi. Bandung: Grafika Utama Jaya.
Badudu, J.S..1981. Sari Kesusastraan Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.
Muhyidin, A. (Ed). 2009. Karakter Peserta Didik. Surabaya: PT Sinar Ilmu.

b.     Majalah sebagai sumber acuan

            Unsur-unsur serta urutannya yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka yang ditulis oleh wartawan ialah:
1.      nama surat kabar;
2.      tanggal terbit;
3.      judul  artikel;
4.      halaman.

Contoh:
Surya. 15 Desember, 2009. Dewan: Itu Dana Hibah, hlm.2.
Unsur-unsur serta urutannya yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka yang ditulis oleh kontributor ialah:
1.      nama pengarang;
2.      tanggal terbit;
3.      judul artikel;
4.      judul surat kabar;
5.       halaman.
Contoh:
Widyartono, D 15 Desember, 2009. Belajar dengan ponsel di Sekolah. Surya, hlm. 6.

c.      Dokumen resmi tanpa penulis, tanpa lembaga

Informasi yang dibutuhkan menulis daftar rujukan dari dokumen resmi tanpa penulis, tanpa lembaga adalah:
1.      Nama dokumen lengkap
2.      Tahun
3.      Kota penerbit/tempat
4.      Penerbit
Contoh:
Undang-Undang Dasar 1945: Undang-Undang Dasar Republika Indonesia yang Sudah Diamanden serta Penjelasannya, Dilengkapi Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II .tanpa tahun. Surabaya: Serbajaya.

d.     Lembaga atau Institusi

Informasi yang dibutuhkan menulis daftar rujukan dari lembaga adalah:
1.      Nama lembaga;
2.      Tahun;
3.      Nama dokumen;
4.      Kota penerbit;
5.      Penerbit.


Contonya:
Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

e.      Tugas akhir ,skripsi, tesis, atau disertasi

Informasi yang dibutuhkan menulis daftar rujukan dari skripsi, tesis, atau disertasi adalah:
1.      Nama penulis;
2.      Tahun;
3.      Judul;
4.      Keterangan karya ilmiah;
5.      Kota;
6.      Perguruan tinggi.
Contohnya:
Widyartono, D. 2009. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Web Interaktif. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negri Malang.

f.       CD/DVD/Removable Disk

Informasi yang dibutuhkan menulis daftar rujukan dari CD/DVD/Removable disk adalah:
1.      Nama penulis;
2.      Tahun ;
3.      Judul;
4.      Keterangan.
Contoh:
Kurniawan, R.2009. Membangun Media Ajar Online untuk Orang Awam. Maxikom, (CD-ROM Tutorial).

E.     Metode Harvard

            Sistem Harvard Style merupakan daftar pustaka atau metode atau sistem penulisan referensi menggunakan penulis dan tanggal/waktu. Membuat daftar pustaka harus disertai adanya cititations atau catatatan kaki dalam isi anda dan disesuaikan dengan daftar pustaka kita. Kemudian pada bagian terakhir, yaitu daftar pustaka, semua catatan kaki akan dirangkum dalam daftar pustaka yang disusun secara alfabet (A ke Z) berdasarkan penulis atau sumber tulisan.
            Membuat daftar pustaka menggunakan harvard style tidak diharuskan menggunakan huruf kapital untuk penulis akan tetapi bila kita ingin menggunakan kapitalisasi atau huruf besar semuanya pada nama penulis (author), maka dapat dilakukan akan tetapi pada bagian isi atau cititation tidak perlu dilakukan. Bila kita tidak akan menggunakan kapitalisasi maka itu juga tidak apa-apa. Hal yang harus diperhatikan dalam membuat daftar pustaka adalah konsisten dengan gaya penulisan yang kita gunakan.

a.      Cara membuat Daftar Pustaka Berdasarkan Jumlah Penulis Buku

Penulisan Daftar Pustaka Satu Penulis.

            Daftar pustaka dengan satu penulis menggunakan urutan penulisan yaitu :
Nama keluarga penulis atau nama belakang, inisial nama depan. (Tahun publikasi dalam kurung) Judul Buku. judul seri atau edisi dan volume ke berapa bila ada. Tempat atau lokasi penerbit: Penerbit. (Jangan diwarnai daftar pustakanya)
Contoh:
Jalaluddin. (2013) Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
NEVILLE, C. (2010) The Complete Guide to Referencing and Avoiding Plagiarism. 2nd Ed. Maidenhead: Open University Press.

Penulisan Daftar Pustaka Dua atau Tiga Penulis.

Untuk referensi menggunakan dua atau tiga penulis pada karya tulis ilmiah menggunakan harvard style menggunakan urutan seperti dibawah ini:
            Nama keluarga penulis atau nama belakang, inisial nama depan., Nama keluarga penulis atau nama depan, inisial nama belakang. (Tahun publikasi dalam kurung) Judul Buku. judul seri atau edisi dan volume ke berapa bila ada. Tempat atau lokasi penerbit: Penerbit.
Contoh:
Singarimbun, M. dan Sofian, E. (1985) Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

b.     Penulisan Daftar Pustaka Untuk Jurnal dari Internet/Online

Untuk referensi menggunakan Jurnal dari Internet/Online pada karya tulis ilmiah menggunakan harvard style menggunakan urutan seperti dibawah ini:


            Nama belakang atau nama keluarga penulis artikel. (Tahun terbit) Judul artikel. Judul Jurnal huruf miring. [Online] Nama database artikel dari tempat kita ambil. Nomor volume (Untuk nomor bagian atau bulan dalam kurung). hlm. diikuti oleh nomor halaman artikel tersebut. Tersedia di: Url. [Diakses pada: tanggal].
Contoh:
FRANSIS, J. (1995) Enter the Cyberpunk librarian: future directions in cyberspace. Library Review. [Online] Cisco Database 44 (8). hlm.63-72. Tersedia di: http://www.emeraldinsight.com.  [Diakses pada: 30 January 2012].

c.      Penulisan Daftar Pustaka Untuk Website

Untuk Sumber yang menggunakan website tertentu, harvard style memberikan aturan dalam pembuatan daftar pustaka. Berikut aturannya:
            Nama Belakang penulis tersebut, Inisial atau nama website bila nama author tidak ada. (Tahun terbit) Judul Websiter tersebut dalam huruf miring. Nomor series atau bagian website tersebut bila ada. [Online] Tersedia di: URL. [Diakses pada: tanggal].
Contoh:
BBC NEWS. (2009) Factory gloom worst since  1980. [Online] Tersedia di: http://news.bbc.co.uk/1/hi/business/7681569.html. [Diakses pada: 15 Maret 2015].

F.     Penulisan Daftar Pustaka Berdasarkan Harvard Format APA Style

Gaya penulisan daftar pustaka menurut APA(American Psychological Association) adalah gaya yang mengikuti format Harvard. Beberapa ciri penulisan daftar pustaka dengan APA style adalah:
  1. Tanggal publikasi dituliskan setelah nama(-nama) pengarang.
  2. Referensi di dalam isi tulisan mengacu pada item di dalam daftar pustaka dengan cara menuliskan nama belakang (surname) pengarang diikuti tanggal penerbitan yang dituliskan di antara kurung.
  3. Urutan daftar pustaka adalah berdasarkan nama belakang pengarang. Jika suatu referensi tidak memiliki nama pengarang maka judul referensi digunakan untuk mengurutkan referensi tersebut di antara referensi lain yang tetap diurutkan berdasarkan nama belakang pengarang.
  4. Daftar pustaka tidak dibagi-bagi menjadi bagian-bagian berdasarkan jenis pustaka, misalnya buku, jurnal dan sebagainya.
  5. Judul referensi dituliskan secara italic. Jika daftar pustaka ditulis tangan maka judul digarisbawahi.

a.      Penulisan Daftar Pustaka Untuk Buku

Pola dasar penulisan referensi berjenis buku adalah:
Nama Belakang Pengarang, Inisial. (tahun penerbitan). Judul buku (Edisi jika edisinya lebih dari satu). Tempat diterbitkan: Penerbit.
            Yang perlu diperhatikan adalah judul buku yang dituliskan secara italic dengan penggunaan huruf kapital mengikuti standar penulisan kalimat. Jumlah pengarang yang boleh didaftarkan di satu referensi maksimal berjumlah enam. Jika pengarang berjumlah lebih dari enam maka pengarang ketujuh dan selanjutnya dituliskan sebagai et al.
Contoh:
Bray, J., & Sturman, C. (2001). Bluetooth: Connect without wires. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
Forouzan, B.A., & Fegan, S.C. (2007). Data communications and networking (4th ed.). New York: McGraw-Hill.

b.     Penulisan Daftar Pustaka Untuk Jurnal

Pola dasar penulisan referensi berjenis artikel jurnal adalah:
Nama Belakang Pengarang, Inisial. (tahun penerbitan). Judul artikel. Judul Jurnal, Nomor volume – jika ada (Nomor issue), nomor halaman awal dan akhir dari artikel.
            Perlu diperhatikan adalah penulisan judul artikel dan judul jurnal. Huruf kapital pada penulisan judul artikel digunakan mengikuti standar penulisan kalimat. Huruf kapital pada penulisan judul jurnal dituliskan menuruti standar penulisan judul. Hanya judul jurnal yang dituliskan secara italic.



Contoh:
Tseng, Y.C., Kuo, S.P., Lee, H.W., & Huang, C.F. (2004). Location tracking in a wireless sensor network by mobile agents and its data fusion strategies. The Computer Journal, 47(4), 448–460.

c.      Penulisan Daftar Pustaka Untuk Halaman Web

Pola dasar penulisan referensi berjenis halaman web adalah:
Nama Belakang Pengarang, Inisial. (tahun situs diproduksi atau tahun penerbitan dokumen). Judul dokumen. Retrieved from situs sumber.
Aturan-aturan lain adalah:
  1. Jika tanggal tidak ada maka gunakan n.d.
  2. Jika nama pengarang tidak ada maka nama organisasi bisa dituliskan sebagai pengarang.
  3. Jika pengarang sama sekali tidak ada maka awali referensi dengan judul dokumen.
  4. Jika dokumen tersebut merupakan bagian dari situs web yang besar maka sebutkan nama organisasi dan departemen yang bersangkutan diikuti karakter : dan alamat situs.
Contoh:
Banks, I. (n.d.). The NHS Direct healthcare guide. Retrieved from http://www.healthcareguide.nhsdirect.nhs.uk

Alexander, J., & Tate, M. A. (2001). Evaluating web resources. Retrieved from Widener University, Wolfgram Memorial Library website: http://www2.widener.edu/Wolfgram-Memorial-Library/webevaluation/webeval.htm






BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan

Dalam penggunaan sumber kutipan dalam karya tulis ilmiah terdapat berbagai kutipan seperti sumber kutipan, kutipan lansung, tidak langsung dan penggunaan catatan kaki (footnotes) sampai dengan rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga. Guna untuk kesempurnaan di dalam penulisan karya ilmiah. Baik itu makalah, skripsi, tesis, desertasi dan lain-lain.

B.                 Saran

Demikian pemaparan yang kami tulis dan susun serta tuangkan dalam bentuk makalah, kami sebagai penulis menyadari banyak mengalami kesalahan dalam penyusunan makalah ini baik dalam pemaparan materi maupun penyusunannya. Maka dari itu kami sebagai penulis berharap kepada pendengar, pembaca dan dosen pembimbing untuk sudi kiranya memberikan kritikan, saran sumbangsi yang bersifat membangun demi perbaikan selanjutnya.












DAFTARPUSTAKA


            Kosasih, E., dan Hermawan, W. (2012) Bahasa Indonesia Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan            Jurnal. Bandung: CV Thursina.
Sriariyani. (2011) Penulisan Daftra Pustaka Berdasarkan Harvard Format Apa Style. [Online] Tersedia di: https://satuharisatu.worppress.com/2011/10/02/penulisan-daftar-pustaka-berdasarkan-haervard-format-apa-style/. [Diakses pada: 3 Januari 2016].
LEARNISEASY. (2014) Cara Membuat dan Penulisan Daftar Pustaka untuk Karya Tulis Ilmiah. [Online] Tersedia di: learniseasy.com/2014/12/cara-membuat-penulisan-daftar-pustaka-untuk-karya-tulis.html. [Diakses pada: 3 Januari 2016].