Minggu, 24 Juli 2016

PERAN PEMUDA BAGI BANGSA

PERAN PEMUDA BAGI PEMBANGUNAN BANGSA

            

        Pada tahun 1990 di markas besar PBB ( perserikatan Bangsa-bangsa), telah di adakan nya suatu konferensi besar yang di hadiri oleh banyak pembesar di Dunia, seperti, gorbachev, Margharet thatcher, George Bush dan tokoh besar lainnya di dunia. Pada konferensi ini merka membahas tentang dunia anak- anak atau pemuda. Entah kenapa mereka membahas tentang hal ini, bukan lah membahas mengenai isu-isu besar di dunia seperti, isu Perekonomian dunia, Senjata-senjata kimia, Kemiskinan, Teknologi dan isu-isu besar lainnya yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan kehidupan umat manusia di muka bumi? Hal demikian karena mereka lebih tau apabila isu-isu besar seperti perkonomian dunia, teknologi, senjata-senjata kimia, kemiskinan, dan isu-isu besar lainnya ini tidak di atur dengan baik atau tidak di arahkan ke jalur yang seharusnya, dan akan lebih bahaya lagi apabila generasi muda ini tidak di bina dengan baik, tidak mendapatkan pendidikan, dan tidak diisi dengan nilai-nilai agama.Oleh karena itu Syekh Mustafa Al-Ghulayani, seorang pujangga Mesir berkata: “Sesungguhnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat, dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat”.


                Kita mengetahui istilah Young today is leader tomorrow, pemuda hari ini adalah peminpin esok hari, karena itu Rasulullah SAW mengingatkan kita dalam sabdanya “pergunakanlah lima kesempatan sebelum datang lima kesempitan”, salah satunya adalah “masa mudamu sebelum datang masa tuamu”. William Sceaspeare berkata : “you for and hour you than for lover”, masa mudamu cuma satu jam dan kecantikanmu hanya setumbuh kembang. Dari istilah-istilah di atas kita mengetahui bahwa begitu berharganya masa muda ini dan sungguh sangat singkat oleh karena itu “if you sing before breakfast, You cry before night”, jika kamu menyanyi sebelum datangnya pagi maka kamu akan menangis sebelum datangnya malam. Istilah ini maksudnya tidak lain dari istilah “Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”, yaitu kalau lah kita memanfa’atkan masa muda ini dengan hura-hura, bermalas-malasan, bersenang-senang, diisi hanya dengan bermain dan bermain apalah daya masa depan kita nanti? Siapa yang menjamin kita akan bahagia kelak bisa menjadi kaya begitu saja, walau pun dengan orang tua yang mempunyai harta berlimpah yang istilahnya tidak akan habis hingga tujuh turunan, tapi semua itu tidak akan abadi pastilah akan habis dengan sikap kita yang selalu bergantung segala kepada harta orang tua, dengan hura-hura, bermain dan bersenang-senang yang berlebihan, bahkan ada sebuah istilah yang mengatakan bahwa “bukanlah salahmu apabila kamu di lahirkan dalam keadaan miskin, tapi itu semua salahmu apabila sudah besar nanti kamu tidak bisa makan”.


                Tapi nyatanya di zaman sekarang ini anak muda sudah sangatlah banyak yang mempunyai mental seperti itu, bahkan Prof.Dr. BJ. Habibi mangatakan: setidaknya ada lima kelemahan yang harus kita hindari, yakni lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup, dan yang terakhir yaitu lemah akhlak/moral. Apabila lima lemah ini sudah melekat pada generasi kita yakinlah mereka bukan sebagai pelopor pembangunan bangsa, bahkan akan menjadi virus pembangunan, penghambat pembangunan, serta penghancur pembangunan bangsa ini.


                Dari uraian di atas kita mengetahui mengapa jauh-jauh sejak dahulu para pembesar di dunia ini sudah membahas hal yang sedemikian. John Fritzgerald Kenedy berakata: “Don’t ask what your country can do for you, but ask what can do for your country”, jangalah kau tanyakan apa yang sudah negara berikan kepada kamu, tapi bertanyalah apa yang sudah kau berikan kepada negaramu. Sebagai aplikasinya marilah kita mulai saat ini masa muda dengan ilmu, warnai muda ini dengan iman dan bingkai masa muda ini dengan aktif di berbagai organisasi di kampus atau pun di ormawa sebagai pengabdian kita kepada bangsa. Rubahlah pola hidup kita dengan hal-hal yang positif, keluarlah dari zona aman kalian dan bangunlah bangsa ini, karena siapa lagi kalau bukan kita, karena suatu negara dinilai baik tidaknya tergantung terhadap pemuda dari negara itu sediri.


                Demikianlah uraian mengenai peran pemuda bagi pembangunan bangsa, mohon ma’af atas segala kesalahan dan kekurangannya, kritik dan saran sangatlah membantu kami untuk memperbaiki tulisan ini dan bukanlah ingin menjadi sempurna karen di dunia ini tidak akan ada yang sempurna, tapi setidaknya kita yang berusaha, “manusia berencana, Allah yang menakdirkan”.           
daftar pustaka.

Sukayat. T. (2001) Kapita Selekta Syahril Qur'an. Bandung: Corps Mubalig Muda.
kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar